Selasa, 03 Juni 2014

Babon Sisir yang Jadi Klangenan

Proses Awal Sisir Klangenankoe dan semoga menjadi...The Best In Showwwnya para sisir...hehe 

Catatan : Nambah Koleksi Bahan Bonsai Gulo Gumantung dari Sang Pemburu Bonsai I

Hari minggu yang cerah dan waktu sudah menunjukan pukul 09.00 pagi. yuppp jamnya hunting bonsai nih..mumpung libur dari rutinitas sehari-hari. Dan tak lama kemudian kubawa sepeda motorkoe dan tujuan pertama ke teman bonsaikoe sang Pemburu Bonsai yang tifdak jauh dari rumahkoe, setelah tiba langsung mata ini tertuju pada pohon gulo gumantung koleksi temankoe. Wiiiiiiiiiihhhhhhhh....hehehe.
Walahhhhhhh kesan pertama kayaknya berat nih ngerawatnya...hehehe, soalnya ukurannya lumayan bikin kuras tenaga bilamana ingin ganti media dan ganti pot. Namun tekad dan semangat juang 45 mengalahkan segalanya daripada gak bisa tidur semalaman mikirin si Gulo ini jadi angkuut dah kerumah setelah deal harga dan bayar ditempat. singkat cerita sekrang gulo ini dah ada dirumahkoe...langsung aja,,,bersambung..hehe

Senin, 02 Juni 2014

Museum Koleksi Bonsai Di Tokyo

Museum Koleksi Bonsai Di Tokyo

 Di Tokyo, bonsai menjadi tanaman yang sangat bernilai seni tinggi dan juga nilai jual yang fantastis. Banyak dari kalangan pecinta bonsai di Tokyo. Yang paling menakjubkan ternyata di Tokyo terdapat museum bonsai.

Museum Koleksi Bonsai Di Tokyo















Museum bonsai ini  didirikan oleh Kunio Kobayashi di Tokyo. 

Museum Bonsai Di Tokyo






















Museum Bonsai Di Tokyo
















Kunio Kobayashi - Seniman Bonsai
memberikan  pelatihan  perawatan bonsai
























Kunio Kobayashi adalah seorang seniman Bonsai dikenal sebagai jenius untuk gaya yang unik dari Bonsai seni. Bakat luar biasa dihargai, dan dibuktikan dengan dia memenangkan hadiah, Perdana Menteri Japan hadiah untuk 4 kali. Dia antusias mengunjungi negara-negara seperti Eropa, Asia dan Amerika Utara untuk memberikan ceramah. Ia bertujuan untuk berhubungan dengan orang asing oleh semangat universal untuk seni, melalui dunia indah Bonsai.


Museum Koleksi Bonsai Di Tokyo 2
























Sumber: http://www.streamlines.jp/streamlines/bonsai.html

Pruning (Pemangkasan) Bakalan Bonsai

Pruning (Pemangkasan) Pada Bakalan Bonsai
         Pruning atau Pemangkasan adalah penghilangan beberapa bagian tanaman, seperti pada daun, tangkai dan ranting pada tanaman. Pada bakalan bonsai, pemotongan dilakukan bertujuan menjadikan bagian-bagian tanaman yang berpenyakit, tidak produktif, atau yang tidak diinginkan.
                                                                                                                                                    
Pemangkasan Bonsai dilakukan bertujuan untuk penghilangan bagian tanaman,sedangkan dalam proses pemangkasan dahan tanaman, bagian tanaman yang dihilangkan atau di pangkas ialah bagian dahan atau ranting pada bakalan bonsai.


Manfaat dari Pruning / Pemangkasan pada Tanaman atau Bakalan Bonsai terdapat 4 dasar manfaat pruning ini:

1. Mengatur arah tumbuh tanaman
Pertama tanaman cenderung akan tumbuh terus, baik tumbuh ke atas maupun tumbuh ke samping. Pertumbuhan yang tidak diarahkan pada beberapa jenis tanaman buah, akan menghasilkan tajuk tanaman yang umumnya tumbuh memanjang ke arah atas (Jawa : nglancir), dengan batang atau cabang tunggal. Kuatnya dominasi apikal (tunas ujung) di bagian ujung tanaman, memacu tanaman untuk terus tumbuh meninggi ke arah atas, dan salah satu cara untuk mematahkan dominasi apikal tersebut adalah dengan cara pemangkasan, yang akan merangsang keluarnya pertumbuhan tunas-tunas samping atau tunas lateral. Dengan demikian, bentuk tanaman sebagai manifestasi pertumbuhan tanaman menjadi lebih ideal dan seimbang, baik pertumbuhan ke arah atas maupun ke arah samping.

2. Menjaga Kesehatan Tanaman
Kesehatan tanaman secara keseluruhan juga sangat dipengaruhi oleh bentuk tanamannya. Banyak dahan dan ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari secara langsung.

3. Mengurangi bagian tanaman yang tidak produktif (parasite)
Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, lebih bersifat parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Itu sebabnya, banyak tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, namun teramat sangat jarang memunculkan bunga/buah. Jika muncul bunga/buah, maka bunga dan buah yang muncul jumlahnya terbatas atau sedikit sekali. Fotosintat yang terbentuk hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke bagian tanaman yang bersifat parasit tersebut, dan pada akhirnya hanya sangat sedikit jumlah fotosintat yang akhirnya dialokasikan oleh tanaman untuk memunculkan bunga dan buah.

4. Mengurangi habitat hidup bagi OPT
Tanaman yang dipangkas teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energy utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik, mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organism pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil yang optimal pula.

Jenis-jenis Tipe Pemangkasan Bonsai

Jenis-jenis Tipe Pemangkasan Bonsai
SukaBonsai - Pemangkasan atau Pruning pada Bonsai dikenal ada beberapa tipe pemangkasan. Setiap tipe tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda, yaitu:

1. Pangkas Bentuk
Pangkas Bentuk adalah pemangkasan bakalan bonsai yang bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman seawal mungkin, pada umur tanaman yang masih muda. Pada beberapa jenis tanaman tertentu (mangga misalnya), pangkas bentuk dilakukan dengan mengikuti pola 1-3-9 yang berarti 1 batang utama yang dipangkas akan menghasilkan beberapa cabang primer, dan dari beberapa cabang primer tersebut dipilih 3 cabang yang pertumbuhannya paling seragam dan seimbang dengan arah pertumbuhan yang proporsional (misalnya membentuk sudut 120 derajat bersilangan). Dari 3 cabang primer yang dipelihara ini, masing-masing cabang akan dipangkas lagi untuk menghasilkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan terbaik, seimbang, dan proporsional. Dengan demikian, pasca pemangkasan bentuk sejak dini, pada akhirnya akan diperoleh tanaman dengan pola percabangan 1-3-9. Dengan pola percabangan seperti ini, akan dihasilakan tanaman dengan tajuk yang rimbun dan membulat, dengan ketinggian yang dapat diatur. Pada kasus tertentu, jika hanya terdapat 2 cabang primer pada batang utama, maka 2 cabang primer ini pun masih dapat dibentuk dengan mengikuti pola 1-2-6, sebagaimana pola 1-3-9. Pola 1-2-6 pun masih memberikan bentuk percabangan ideal dengan bentuk tajuk yang juga membulat dan rimbun. Pada pemangkasan bentuk seperti ini, semua dahan dan ranting yang bersilangan di dalam pola 1-3-6 atau 1-2-6 harus dibuang habis, dan hanya menyisakan cabang-cabang tersier di ujung tanaman.

2. Pangkas Produksi
Pangkas Produksi yaitu pemangkasan yang bertujuan untuk merangsang munculnya tunas-tunas produktif, khususnya tunas-tunas yang berada di tajuk bagian terluar dari tanaman. Semakin banyak tunas produktif di ujung ranting, maka kemungkinan munculnya bunga dan buah juga akan semakin banyak, artinya jumlah bunga/buah berbanding lurus dengan jumlah ujung ranting produktif. Pemangkasan produksi juga dilakukan pada semua dahan/ranting di bagian tengah tanaman yang tidak produktif dan tumbuh tidak beraturan, termasuk memangkas habis semua tunas air yang tumbuh lurus, tegak lurus di cabang primer maupun cabang sekunder. Coba perhatikan tunas-tunas air yang tumbuh di cabang primer/sekunder tanaman durian, jambu air, atau durian. Tunas air ini bersifat parasit dan tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan tunas-tunas lainnya, dengan mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai energi pertumbuhannya. Selain itu tunas air juga sangat jarang memunculkan bunga meski tanaman telah memasuki siklus/periode berbungTunas-tunas air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai entres untuk bahan perbanyakan tanaman, diambil sebagai entres yang disambungkan ke batang bawah dengan metode sambung susuan, sambung pucuk (top grafting), maupun sambung sisip. Hasilnya, bibit baru dengan sifat genetic yang sama persis dengan sifat genetic tanaman induk, tempat tunas air tersebut diperoleh.

3. Pangkas Pemeliharaan
Pangkas Pemeliharaan lebih ditujukan untuk memeliharan kesehatan tanaman secara keseluruhan dengan melakukan pemangkasan bersamaan dengan pemberian pupuk, dan umumnya harus dilakukan pasca tanaman menyelesaikan periode berbuah, saat di mana energi tanaman terkuras habis untuk membesarkan buah, dimulai saat pentil buah terbentuk hingga buah masak fisiologis. Pemangkasan dilakukan dengan memangkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya bunga/buah (contoh mudah adalah pada tanaman mangga, rambutan, dan klengkeng). Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang jumlahnnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menhabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Ranting kering ini biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi pertumbuhan beberapa jenis hama, khususnya hama penggerek batang.

Kriteria Tanaman Yang Dapat Dijadikan Bonsai

Kriteria Tanaman Yang Dapat Dijadikan Bonsai Dengan Kualitas Tinggi 
SukaBonsai - Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan bonsai mempunyai beberapa kriteria pokok.  Antara lain kriteria pokok tananam yang dapat dijadikan bonsai berikut ini.

Kriteria Tanaman Yang Dpat Dijadikan Bonsai:
1. Memiliki Akar Tunggang
Biasanya tumbuhan yang memiliki akar tunggang misalnya tanaman yang memiliki batang yang kuat, dan akar tidak berserabut.

2. Memiliki Batang Keras
Tanaman yang berbatang keras ini biasanya memiliki kadar kambiumnya yang banyak.

3. Memiliki Daun Yang Berukuran Kecil
Tanaman dengan kriteria daun kecil yang cenderung terlihat memiliki pandangan eksotis.

4. Tanaman Yang Berumur Panjang
Jenis tanaman yang berumur panjang maksudnya adalah tanaman yang dapat hidup puluhan tahun bahkan ribuan tahun. Salah satunya pohon
Beringin, Asem dan lain-lain.

Nah beberapa kriteria tanaman yang dapat dijadikan bonsai bisa menjadi referensi Anda pecinta bonsai pemula.
Simak juga Penjelasan mengenai Jenis-Jenis Tanaman Yang Dapat Dijadikan Bonsai.   

Jenis - Jenis Tanaman Bonsai

Jenis-Jenis Bonsai yang memilki nilai seni dan jual tinggi.


Bonsai merupakan tanaman kerdil atau tanaman yang dikerdilkan, umumnya semua tanaman dari semua jenis tanaman dapat dikerdilkan atau dijadikan bonsai. Namun dari berbagai tanaman seperti jenis tanaman buah-buahan, kayu-kayuan, pakis, pinus, serta tanaman bunga yang dapat dijadikan bonsai yang memiliki nilai seni  serta nilai jual tinggi umumnya yang mempunyai kriteria tanaman yang dapat dijadikan bonsai salah satunya memiliki keunikan pada bagaian akar dan batang serta tanaman yang berumur panjang.

Untuk itu kita perlu tahu jenis-jenis tanaman apa saja yang bisa dijadikan bonsai. Berikut ini jemis tanaman atau pohon yang dapat dijadikan tanaman bonsa yang mempunyai
nilai seni dan jual tinggi.

1. Amplas / Rempelas ( Nama Binomial : Ficus Ampelas)
Bonsai Rempelas












2. Anting Putri ( Nama Binomial : Wrightia Religiosa)
Bonsai Anting Putri











3. Asam Jawa ( Nama Binomial : Tamarindus Indica )
Bonsai Asem Jawa











4. Asam Londo ( Nama Binomial : Pithecellobium )
Bonsai Asem Belanda










5. Azalea ( Nama Binomial : Rhododendrom indica )
6. Beringin ( Nama Binomial : Ficus )

Bonsai Loa ( Nama Binomial : Ficus racemosa ) atau Lo / Loa ( Dalam Bahasa Jawa )
Bonsai Loa









- Beringin (Ficus benjamina)
- Beringin elegant (Ficus compakta)
- Beringin filipin (not available)
- Beringin Karet (Ficus retusa)

- Beringin Taiwan / Kimeng (Ficus Microcarpa)
Bonsai Kimeng









- Beringin Korea (Ficus Compacta)

7. Santigi ( Nama Binomial : Pemphis acidula )
Bonsai Santigi










8. Cemara ( Nama Binomial : Juniperus )
Bonsai Cemara












Terdiri dari bermacam-macam jenis Cemara : Cemara buaya, Cemara Udang, cemara Pua pua, Cemara duri.
9. Cempaka Kuning ( Nama Binomial : Michelia champaka )                                                                             10. Delima ( Nama Binomial : Punica granatum )

Delima Batu, Delima putih, delima wulung/hitam.
Bonsai Delima Batu



















11. Duwet / Jamblang ( Nama Binomial : Eugina cumini) Duwet putih

12. Jambu Biji atau Jambu Kerikil ( Nama Binomial : Psidium guajava )
Bonsai Jambu Kerikil










13. Jeruk Kingkit ( Nama Binomial : Triphasia tripolia )

Bonsai Jeruk Kingkit











14. Kawista ( Nama Binomial : Feronia limonia ) dan Kawista Batu ( Nama Binomial : Feronia lucida )
Bonsai Kawista










15. Kemuning ( Nama Binomial : Murraya Panniculata )
Bonsai Kemuning












                                                                                                            16. Landepan ( Nama Binomial : Barleria prionotis )
17. Maja ( Nama Binomial : aegle marmelos )
18. Mirten ( Nama Binomial : Malphigia coccigera )

Bonsai Mirten










19 Murbei / Murbai / Besaran ( Nama Binomial : Morus alba )
Bonsai Murbei










20. Mustam / Irengan ( Nama Binomial : diospyros montana )
21 Pilang (Nama Binomial : acacia leocophloea )
22. Pinus ( Nama Binomial : Pinus Mercusii )
23. Rukem ( Nama Binomial : Flacourtia indica )
Bonsai Rukem










24. Serut ( Nama Binomial : Streblus asper )

Bonsai Serut











25. Sianto / dewondaru ( Nama Binomial : Eugenia uniflora )

Bonsai Sianto










26 Sisir ( Nama Binomial : Cudrania cochin sinensis )
27. Sancang ( Nama Binomial : Phemna microphyla )
Bonsai Sancang 









28. Ulmus Nama Binomial : Ulmus lanceofolia )
29. Wahong ( Nama Binomial :  Premna mycrophylla )
30. Wareng ( Nama Binomial : Gmelina aciatica )
31. Waru ( Nama Binomial : Hibiscus tiliaceus)
32. Walikukun ( Nama Binomial : Schoutenia ovata )
Bonsai Walikukun













33. Melati ( Nama Binomial : Jasmine )

Bonsai Melati atau Bonsai Jasmine









34. Bonsai Bugenvil / Bunga Kertas / Bogenvil / Buogainvil  Nama Binomial : Bougainvillea ) 

Bonsai Bogenvil atau Bonsai Bunga Kertas